Minggu, 28 Desember 2008

Belajar dari Elang

Kehidupan yang penuh dinamika tak selamanya hanya mengambil pelajaran dari para pendahulu kita. Ada baiknya kita merenung sejenak dengan sejumlah tamsil dan pelajaran dari makhluk Allah lainnya sebagaimana yang diabadikan di dalam firman Allah. Salah satunya mari kita renungkan ayat sebagai berikut:
"Tidaklah engkau (Muhammad) tahu bahwa kepada Allah lah bertasbih apa yang ada di langit dan di bumi, serta (juga) burung yang mengembangkan sayapnya. Masing-masing sungguh telah mengetahui (cara) berdoa dan bertasbih. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan" (QS. An Nuur :41)

Sudah menjadi fenomena umum bila musim gugur telah tiba (tentunya di negara yang memiliki empat musim) pada waktu-waktu tertentu terlihat rombongan burung elang terbang ke arah selatan. Migrasi dalam jumlah besar ini merupakan suatu keniscayaan karena sebentar lagi musim dingin akan datang. Bila tidak melakukan perpindahan maka kematian akan segera menghampirinya. Coba perhatikan dengan seksama, ternyata elang-elang itu terbang dengan formasi huruf berbentuk "V". Ada apa gerangan? Adakah pelajaran bisa diambil dari pelajaran elang itu?


PELAJARAN PERTAMA

Pada setiap burung yang mengepakkan sayapnya akan memberikan daya dukung bagi burung yang terbang tepat di belakangnya. Ini terjadi karena burung yang terbang di belakang tidak perlu bersusah payah untuk menembus "dinding udara" di depannya. Terbang dalam formasi "V" ternyata membuat seluruh kawanan elang dapat menempuh jarak terbang 71% lebih jauh daripada setiap burung terbang sendirian.

Pelajaran yang kita petik adalah ketika kita bergerak dalam arah /tujuan yang sama dan saling berbagi tugas maka Insya Allah tujuan yang kita inginkan akan dapat diraih lebih cepat dan lebih mudah. Dalam kehidupan berjamaah atau bersama akan terasa indah jika kita saling mendorong dan mendukung satu dengan yang lainnya. Maju mundurnya kehidupan tersebut sangat tergantung pada hubungan di antara kedua. Kita harus bekerja keras dan ikhlas agar keberadaannya menjadi batu penting dalam bangunan ini.

PELAJARAN KEDUA

Apabila seekor elang terbang keluar dari formasi rombongan maka dapatlah dipastikan dia akan menghadapi tantangan yang luar biasa beratnya. Arus angin yang sangat kencang mampu merontokkan seluruh kekuatannya. Artinya, elang akan kembali ke dalam formasi "V" karena energi untuk terbang yang dia keluarkan jauh lebih kecil dan iapun merasa terlindungi oleh keberadaan rekan-rekan yang terbang di depannya.

Pelajaran yang dapat diambil adalah hidup menjadi bermakna tatkala keberadaan kita senantiasa dalam keberjamaahan. Hidup sendirian tanpa ada yang menasehati hanya akan menjadikan kita laksana orang suci. Padahal sesungguhnya orang tersebut telah jauh terperangkap dalam jebakan dosa. Ingat, melakukan suatu kebaikan seorang diri pasti jauh lebih berat daripada kita melakukannya bersama-sama. Budaya "saling memberi" harusnya tetap menjadi soko guru bangunan keluarga. Sifat ini harus senantiasa dipelihara setiap saat sehingga tidak satupun diantara kita yang tidak memberikan kontribusi dalam amal Islami.

PELAJARAN KETIGA

Elang-elang yang terbang dalam formasi "V" ini kerap mengeluarkan suara riuh rendah dari belakang. Suara itu tidak lain ditujukan untuk memberikan semangat kepada elang yang terbang di depan. Alhasil kecepatan terbang selalu dapat dijaga dengan konsisten.

Pelajaran yang kita petik adalah kita harus memastikan bahwa setiap kita mempunyai peran sebagai sumber kekuatan. Sekecil apapun peran itu sungguh merupakan aset yang tak ternilai bagi umat ini. Ingatlah bahwa dalam kelompok yang slaing menguatkan ternyata hasil yang dicapai menjadi lebih besar (sinergi).

PELAJARAN KEEMPAT

Ketika seekor elang jatuh sakit atau terluka, maka dua elang lain (di sebelahnya) akan keluar dari formasi bersama elang yang naas tersebut. Ternyata kedua elang itu ikut terbang turun untuk membantu dan melindungi. Mereka tinggal sementara dengan elang yang jatuh itu sampai si elang mati atau dapat terbang lagi.Apabila si elang kembali sehat, mereka akan terbang membentuk formasi kecil sendiri atau dengan membentuk formasi lain untuk mengejar rombongan besar mereka.

Dari pelajaran di atas dapat dipetik hikmah bahwa seekor elang saja memiliki sifat empati sesama jenis tentu kita bisa mencontohnya lebih baik lagi. Setiap kita harus mengetahui permasalahan yang dialami oleh orang lain. Jangan hanya bisa memberikan taklif, tapi kita tidak mau tahu masalah yang sedang dialaminya.

Sungguh dalam setiap ciptaan Allah terdapat pelajaran bagi kaum yang berfikir. Burung sebagaimana yang Allah firmankan juga makhluk seperti kita. Dan dari kehidupan mereka ternyata kita banyak mendapat pelajaran.